OM SWASTYASTU
Menyambut tahun baru caka 1938 , pada malam Pengerupukan ST.Putra Jaya Kapal menampilkan ogoh - ogoh yang berjudul Baris Poleng Katekok Jago yang digambarkan dengan seorang penari baris poleng yang membawa tombak yang mencirikan untuk mencegah atau mengusir para bhuta kala yang mengganggu manusia.
Tanggal 08 Maret 2016 di Desa Adat Kapal mengadakan Pawai Ogoh - Ogoh Caka 1938 yang diadakan didepan Pura Desa lan Puseh yang dimulai dari jam 19.00 Wita - selesai dengan diikuti oleh beberapa banjar, Dan ST.Putra Jaya Kapal mendapatkan No. urut 3.
Pembuatan ogoh - ogoh ini telah dibuat sejak bulan akhir januari karena ogoh - ogoh kali ini tidak terbuat dari steropom melainkan terbuat dari anyaman bambu yang dianyam oleh tangan - tangan berbakat pemuda STPJ. Tujuan menggunakan anyaman bambu karena untuk melestarikan budaya dan tardisi turun temurun agar fungsi dari hari raya pengerupukan terjaga erat sampai sekarang walaupun menganyam bambu agar membentuk sebuah ogoh - ogoh begitu sulit tapi tidak menyurutkan semangat pemuda untuk tetap belajar tahap demi tahap.
Tidak hanya melestarikan tradisi, ogoh - ogoh ini juga bertujuan untuk mempererat kerjasama antar anggota pemuda karena disini tidak bekerja sendiri tetapi membutuhkan kerja sama banyak orang untuk segera menyelesaikannya apalagi mengetahui proses penyelesainnya yang begitu berat dan susah. Tetapi pada akhirnya setelah beberapa hari berproses telah rampunglah sebuah ogoh - ogoh yang kokoh dengan balutan warna hitam putih atau poleng.
Selain pembuatan ogoh - ogoh, terdapat juga proses pembuatan lagu baleganjur yang akan mengiringi ogoh - ogoh pada malam pengerupukan yang disusun oleh I Putu Redyan salah satu pemuda yang menekuni bidang Seni Kerawitan. Pada kali ini menggunakan banyak jenis musik gamelan dan tentu membutuhkan banyak anggota untuk memainkannya. Latihan terus dilakukan beberapa hari setiap malam dan tidak ada yg pernah absen untuk datang latihan karena ingin menampilkan sesuatu yang menarik dan berbeda.
Setelah gamelan baleganjur telah rampung dibuat baru dilanjutkan dengan pembuatan tari untuk menggambarkan cerita ogoh - ogoh yang dibawakan, dimana pada pengerupukan ini membawakan tari obor yang ditarikan oleh beberapa anggota pemudi dengan membawa obor yang dilatih oleh Bli Gede Parwata atau yang sering disapa Bli Gede yang merupakan salah satu lulusan ISI Denpasar dan mengajar di SMK N 5 Denpasar. Latihan tarian pun terus dilakukan menjelang pengerupukan yang semakin dekat.
Setelah pembuatan tari obor selesai dilanjutkan dengan penataan gerakan atau alur dari mulai start sampai selesai agar tidak terjadi kesemberautan ditengah pementasan. latihan ini pun diadakan dua kali dan setelah semuanya sudah rampung barulah dilaksanakan gladi bersih yang diadakan satu hari sebelum hari pengerupukan yang diadakan didepan balai Banjar Titih Kapal yang disaksikan oleh banyak masyarakat Titih Kapal yang ingin melihat penampilan para pemuda dan pemudi dalam menuju hari pengerupukan.
Gladi bersih ini pun dilakukan berulang - ulang sampai semua pengiring tidak melakukan kesalahan walaupun sampai larut malam tapi tidak menyurutkan semangat para pemuda dan pemudi untuk menyukseskan gladi ini karena mereka ingin menampilkan sesuatu yang menarik dan berbeda dengan mempertegas karaktek ogoh - ogoh yang dibawakan.
Setelah selesai gladi bersih semuanya pulang dan beristirahat untuk menyiapkan tenaga di malam pengerupukan yang akan banyak menguras tenaga. Pagi hari dihari pengerupukan para pemuda membawa ogoh - ogoh ke depan lingkungan banjar atau dipinggir jalan raya agar dapat dilihat oleh seluruh warga Desa Adat Kapal. dan tidak lupa menyiapkan segala sesuatu yang akan dipentaskan malam nanti termasuk menyiapkan konsumsi.
Malam Pengerupukan atau satu hari sebelum Penyepian, setelah selesai melakukan pencaruan di masing - masing rumah seluruh pemuda dan pemudi ST.Putra Jaya Kapal termasuk warga banjar Titih Kapal berkumpul dibalai banjar dan para pemuda dan pemudi bersembahyang terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan untuk meminta kelancaran dalam kegiatan ini.
Setelah semua kelengkapan sudah siap dan para pengarak ogoh - ogoh sudah hadir semua. segera menuju ke pusat desa atau didepan Pura Desa lan Puseh Kapal dengan membawa ogoh - ogoh Baris Poleng Ketekok Jago yang disinari oleh gemerlap lampu - lampu. menunggu giliran dengan menyaksikan penampilan atraksi ogoh - ogoh yang lain dan segera bersiap - siap ketika tiba giliran untuk pentas, perasaan tegang dan grogi pun mulai bermunculan.
Pementasan pun berlangsung lancar dan meriah dengan disaksikan oleh seluruh warga Desa Adat Kapal yang berkumpul menyaksikan seluruh atraksi ogoh - ogoh masing- masing banjar dan ketika ogoh - ogoh selesai pentas kemudian diarak keliling desa dengan diiringi gamelan baleganjur yang memberikan semangat kepada pengarak ogoh - ogoh.
Setelah sampai didepan lingkungan Banjar Titih Kapal ogoh - ogoh diarak menuju ke depan balai banjar dengan perasaan lelah dan capek tetap kuat mengarak ogoh - ogoh sampai selesai. Dan sesampainya dibalai banjar para pemuda dan pemudi dan yang lainnya diberikan konsumsi untuk menghilangkan rasa lapar dan lelah dengan menyaksikan para pemuda menghancurkan ogoh - ogoh yang telah diarak diperempatan banjar. Rangkaian Hari Pengerupukan telah selesai dengan menghancurkan ogoh - ogoh yang telah dibuat dan telah dipentaskan.
Video Pementasan Ogoh - Ogoh ST.Putra Jaya Kapal
Video Penghancuran Ogoh - Ogoh ST.Putra Jaya Kapal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar