Kamis, 05 Januari 2017

PENGERUPUKAN CAKA 1935



Dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka 1935, ada hari yang dimana sebuah maha karya berupa ogoh - ogoh yang berbentuk kala, dewa maupun yang lainnya diarak keliling desa, guna mengusir segala unsur - unsur negatif menyambut Tahun Baru Caka yang dinamakan Hari Raya Pengerupukan.

ST.Putra Jaya Kapal dalam pengerupukan pada Caka 1935 membuat ogoh - ogoh yang berwujud seorang nenek - nenek yang setengah ngelekas atau setengah berwujud leak yang berdiri diatas sebuah sanggah cerucuk yang dilihat oleh seseorang yang membuat sang nenek terkejut.


Ogoh - ogoh ini hasil maha karya dari seorang seniman ogoh - ogoh dari Br.Titih Kapal yang sering dipanggil Man Nyobleng. Banyak hasil karya yang sudah dia buat dibeberapa banjar dan hasil dari karyanya sangat memuaskan dan menarik. bagi yang  berminat belajar sama Man Nyobleng bisa cari ke rumahnya berlokasi di Gang Sari Kapal.

Ogoh - ogoh mulai diarak disaat menuju petang yaitu sandikala dimana semua warga sudah selesai melakukan pencaruan . para pemuda berkumpul di balai Banjar Titih Kapal dengan suara ribut kulkulan dan diawali dengan melakukan persembahyangan bersama sebelum mengarak ogoh - ogoh . Setelah selesai sembahyang tibalah untuk mengarak ogoh - ogoh tersebut mengelilingi lingkungan banjar Titih Kapal tidak lupa diirngi oleh gambelan baleganjur khas untuk ogoh - ogoh tersebut. Dan baleganjur ini kreasi sendiri dari Putu Redyan. Hampir setiap menjelang pengerupukan setiap gambelan baleganjur untuk ogoh - ogoh diaransemen oleh dia dan menjadi sebuah baleganjur yang menarik dan sangat enak didengarkan. Pada pengerupukan caka 1935 ini hanya menggunakan beberapa alat musik baleganjur dengan tambahan alat musik kulkul yang terbuat dari bambu. Perpaduan ogoh - ogoh dengan iringan gambelan baleganjur ini menambah unsur magis yang terkandung dalam ogoh - ogoh ini dengan diarak keliling lingkungan banjar Titih Kapal.


Setelah beberapa menit menggelilingi seputara lingkungan banjar dan tiba didepan gapura lingkungan Banjar Titih Kapal, ogoh - ogoh tersebut diputarkan beberapa kali ditengah jalan raya dan masuk ke lingkungan banjar. Ogoh - ogoh ini masih kuat dan kokoh walau sudah diarak dengan keras - keras, tidak lupa terdapat juga ogoh - ogoh yang berskala kecil yang diarak oleh anak - anak Banjar Titih Kapal yang menambah meriahnya malam pengerupukan ini, setelah sampai didepan balai Banjar Titih Kapal yang bertanda telah selesai mengarak ogoh - ogoh, baleganjur pun sudah selesai berbunyi dan waktunya beristirahat dibalai banjar yang telah disediakan makanan dan minuman yang telah siap dimakan.

Rasa lelah dan capek tidak terasakan oleh pemuda maupun pemudi yang ikut serta dalam mengarak ogoh - ogoh karena begitu meriah dan ramai dengan tujuan menyeimbangkan bhuta kala dan menyambut tahun baru caka 1935. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar